Lahirnya Perusahaan Multinasional dan Pasar Modal Pertama di Dunia
Gambar: pasar modal amsterdam
Ya, perusahaan yang
saya maksud di atas adalah bernama Verenigde
Oostindische Compagnie alias VOC. Saat kita masih di bangku sekolah selama
paling tidak sembilan tahun, kita terus membahas bahwa VOC adalah penjahat yang
merampas segala kebahagiaan nenek moyang kita, mulai dari harta hingga
nyawanya. Namun penting bagi kita untuk mengetahui kontribusi model bisnis yang
diciptakan oleh VOC hingga kemudian menjadi panutan model bisnis korporasi
multinasional.
Model operasi manajemen bisnis
multinasional (Continues Improvement),
yang dikendalikan oleh kompeni VOC ini akan menjadi dasar pembelajaran bagi perusahaan-perusahaan
multinasional yang lahir berikutnya. Pasar modal amsterdam abad ke-17 juga merupakan
cikal bakal berdirinya pasar modal London dan New York (Wall Street), yang
kemudian akan menjadi tulang punggung kapitalisme global saat ini.
VOC adalah perusahaan yang pertama
kali melemparkan sahamnya ke publik di pasar modal Amsterdam. VOC adalah perusahaan
terbesar dalam catatan sejarah pasar modal di bandingkan dengan perusahaan-perusahaan
multinasional modern di abad ke-21.
Grafik 1. perbandingan kapitalisasi pasar perusahaan terbesar dalam sejarah (2012)
Sumber: Bloomberg. Data disesuaikan tingkat inflasi tahun 2012
Meski demikian VOC bukanlah
satu-satunya perusahaan dagang internasional saat itu. Inggris memiliki East India Company atau EIC yang
diberikan hak monopoli perdagangan di belahan bumi timur oleh Ratu Elizabeth I.
Kedua perusahaan ini sempat mengalami kontak senjata di kepulauan Banda yang
menewaskan 10 pegawai EIC dengan alasan wanprestasi di pihak EIC. Hal ini
menyebabkan VOC bebas memonopoli rempah yang sangat dibutuhkan masyarakat eropa.
Pasar modal pertama, Amsterdam Stock Exchange didirikan juga
tahun 1602. Institusi ini memungkinkan penjualan saham VOC dijual untuk
menambah pendanaan segar bagi perusahaan, juga jual beli kepemilikan saham. Pasar
modal ini terus dikokohkan dengan pendirian Bank Amsterdam, Amsterdamsche Wisselbank pada tahun
1609. Dengan berdirinya Bank Amsterdam ini lahirlah berbagai portofolio
keuangan seperti pendanaan untuk kapal kargo, provisi, asuransi pelayaran, penerbitan
surat hutang, dan pengembangan nota perdagangan.
Rendahnya tingkat bunga modal sangat
membantu VOC dalam membiayai perdagangan melalui skelam hutang. Perusahaan ini
membagikan deviden dengan nilai besar. Sistem permodalan swasta belanda ini
kemudian mulai melahirkan kompetitor dari Inggris dengan sistem yang lebih baik
pada abad ke-16.
Tabel 1. Nilai bunga pinjaman di Belanda 1596-1620
Walaupun mekanisme penawaran saham
sudah mulai dijalankan sebelum VOC resmi didirikan, namun VOC-lah yang memperkenalkan
mekanisme pembagian resiko kepada pemegang saham dimana memungkinkan perusahaan
untuk mendanai operasi perusahaan dengan modal raksasa. Mekanisme pembagian
resiko ini dibutuhkan untuk membatasi disitanya kepemilikan pribadi investor
jika ternyata perusahaan pailit.
Mekanisme semacam itu tidak terjadi
di Spanyol, perancis, dan raja-raja lain saat meminjamkan modal dan tingkat
bunganya relatif selalu tinggi. Rendahnya bunga pinjaman ini telah mencatat
rekor level bunga terendah sepanjang sejarah.
Gambar 1. Skema permodalan Spanyol, Inggris, portugis, dan Belanda tahun 1600-an
Model di atas mendorong orang-orang
belanda untuk tidak hanya menanamkan modalnya di perusahaan modal patungan
semacam VOC mereka juga membeli surat hutang negara lain yang dari situ
ternyata mendorong pendanaan Revolusi Amerika tahun 1700-an.
Grafik 2. pergerakan investasi dan pendapatan investasi kumulatif (1595-1608)
sumber: Gelderblom, Oscar Jonker, Jost. 2004
Aspek lain yang menarik dari VOC
adalah sistem pembagian deviden. Beberapa bagian deviden dibayarkan dalam
bentuk barang, bukan uang, dan memiliki banyak variasi. VOC membayarkan deviden
sejumlah 71% dalam bentuk produk selama 7 tahun, lalu 5 tahun berikutnya dalam
bentuk uang 19%, 3 tahun berikutnya dalam bentuk cengkeh senilai 41%, 44% dalam
bentuk rempah di tahun 1638. Tahun 1644-1672, rata-rata 21,25% deviden
dibagikan dalam bentuk uang. Sejak tahun 1676-1682, 4% surat hutang bisa
menghasilkan margin sebesar 19,5% setiap tahunnya, sedangkan sejak 1683-1689 pembagian
deviden dalam bentuk uang sebesar 10%. Nilai rata-rata deviden kisaran 18% dari
modal awal, semala 200 tahun tahun rentang operasi VOC. Namun setelah tahun
1762 tidak ada lagi pembagian deviden.
Grafik 3. Transfer pendapatan saham bulanan VOC (1603-1612)
Sumber:
VOC juga mengubah pasar modal
Amsterdam, menghasilkan inovasi-inovasi baru, semacam kontrak berjangka, opsi
saham, shortselling, bahkan manipulasi perdagangan saham. Aksi goreng saham pertama
kali dilakukan oleh Isaac le Maire, seorang pemegang saham VOC. Akibat dari
aksi ini mengakibatkan kerugian di banyak investor lain, sedangkan dia meraup
keuntungan yang besar. Hal ini kemudian mendorong pemerintah Belanda melarang
shortselling dan manipulasi perdagangan lainnya pada tahun 1621, 1623, 1624,
1630, dan 1632. Meski demikian fakta di lapangan masih banyak pelaku pasar
saham yang melakukan pelanggaran berulangkali.
Grafik 4. pergerakan saham kompeni VOC 1602-1798 (Ref: Global Financial Data)
Tags:
Economics
0 komentar