Logika Memahami Ekonomi Islam (Part 2)

#Alasan pertama: Perdebatan pembiayaan yang ruwet, belum syar’i 100%, mahal, gak efisien..
Analisis Penawaran dan Permintaan

                Pembiayaan yang mahal? Lombok, apel, dan durian aja bisa mahal apalagi pembiayaan perbankan? Well, saya coba menganalisis melalui model penawaran dan permintaan.

          
          Seperti pada hukum permintaan dan penawaran, sebuah produk akan menjadi mahal bila supply rendah dan sebaliknya. Pada saat musim buah durian, maka harga durian akan rendah begitupun sebaliknya ketika supply buah durian rendah maka akan menjadi mahal. Perbankan syariah yang pada awalnya hanya ada satu bank pada tahun 1992 dan menjadi banyak ketika 1998 sudah pasti mahal dibandingkan perbankan konvensional yang sudah menjamur dimana-mana sejak Indonesia merdeka.

             Pertama saya acungkan jempol buat yang udah bilang ini, tetapi kalau boleh tanya, bagian mana yang kurang syar’i? Selama mempelajari MK Islam emang ada beberapa namun itu ditujukan agar bank syariah mampu bersaing dengan bank konvensional yang murah tapi berbunga.  Masalahnya kembali ke poin yang pertama yaitu, produk baru untuk masuk pasar tidak akan secara langsung mendapat respon baik dari masyarakat. Akhirnya ketika permintaan masih renah mengakibatkan produk bank syariah menjadi mahal, sedangkan mindset masyarakat adalah yang penting murah dan tidak berorientasi pada Agama.

Solusi produk perbankan yang mahal dan nisbah yang kecil adalah dengan memperbanyak simpanan Anda di bank syariah dan sering-seringlah main kesana, maka supply dari perbankan syariah akan tinggi merespon permintaan yang tinggi akhirnya mampu memberikan pembiayaan yang murah dengan nisbah kepada nasabah yang besar juga

Share:

0 komentar