Harga Diri

Harga diri merupakan sebuah tolok ukur kualitas pribadi seseorang baik yang tercermin dari perilaku, kebiasaan, dan cara berfikir. Harga diri biasanya berhubungan dengan martabat seseorang. Martabat seseorang merupakan sebuah garis ketetapan yang manusiawi. Seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan selalu menjaga martabat orang lain dan dirinya sendiri. Menjaga martabat orang lain dengan menghormati, menjaga hati, serta menyenangkan orang lain merupakan cara yang tepat. Sedangkan harga diri yang tinggi yang selalu menjaga dirinya sendiri, maksudnya adalah dengan menghargai diri sendiri, mengetahui kapasitas diri, dan mensyukuri nikmat Tuhan yang ada di dalam diri kita.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, sebuah indikasi dari harga diri seseorang selalu dilihat dari fisik, model pakaian, dan baunya (parfum). Sehingga banyak sekali orang beranggapan bahwa orang yang tidak mengikuti gaya model berarti tidak memiliki harga diri yang tinggi. Malahan mereka beranggapan bahwa pakaian yang tidak sopan menjadi anggapan bahwa model ini mencerminkan harga diri mereka yang terhormat. Perilaku inilah yang kemudian menimbulkan kesombongan – menolak kebenaran, dan menghinakan kelompok manusia yang lain.

Perilaku manusia memang mencerminkan harga diri mereka. Ada pepatah “Jika ingin dihargai orang lain maka hargailah orang lain”. Harga diri dalam perilaku seseorang di sini memang berhubungan dengan soal menghargai dan menghormati. Dengan menempatkan hak-hak yang pantas didapatkan oleh orang lain, kita akan semakin dikenal sebagai orang yang ramah sehingga orang lain pun menghormati kita. Selain menghargai dan menghormati, untuk mendapakan harga diri yang tinggi kita harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan menunjukkan bahwa orang itu berwibawa, dengan begitu ia dihargai pula dikalangan teman-temannya.

Perilaku sehari-hari merupakan harga diri yang sangat menonjol. Perilaku yang percaya diri, wawasan yang luas, dan dermawan mampu memperkecil kemungkinan orang lain untuk mencelakakan kita. Terkadang untuk mendapatkan harga diri yang tinggi kia harus mampu menyesuaikan diri. Contoh saja seorang pimpinan perusahaan. Ia harus benar-benar mengetahui seluk-beluk perusahaannya atau paling tidak memiliki staff yang pandai agar tidak dibohongi oleh karyawannya. Ketika seorang manajer melakukan kesalahan yang sangat tidak diperlukan, maka secara otomatis harga dirinya akan turun. Oleh karena itu skill itu sangat penting dalam menjalankan sebuah amanat untuk menjaga harga diri.

Demikianlah harga diri yang didapat dalam interaksi sesama manusia

Tulisan di atas bersumber dari pengalaman, harap tidak dijadikan referensi pokok.

Share:

0 komentar