Kekuatan Kepercayaan
Kepercayaan seseorang kepada orang
lain atau benda berdasarkan karena memiliki nilai tertentu. Nilai ini terbentuk
atas dasar cara berfikir seseorang. Adapun dasar nilai yang dimiliki seseorang
tergantung dengan apa yang menjadi pedomannya. Bisa saja seorang pengusaha
ketika menghadapi sebuah permasalahan mereka menggunakan cara yang sama dengan
waktu sebelumnya. Kesimpulannya, nilai yang dimiliki seseorang ini bersifat
subjektif, tetapi secara umum kepercayaanya bisa dijadikan keadaan relatif.
Dalam dunia politik modern, banyak
sekali masyarakat yang sudah melek teknologi. Tidak sulit bagi mereka untuk
selalu meng-update informasi dari media elektronik. Dari beragamnya
media - mulai dari yang cetak hingga yang paling modern – juga menciptakan
berbagai nilai yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Singkat cerita,
masyarakat modern sangat sensitif terhadap informasi sehingga mampu
mempengaruhi kepercayaan mereka terutama dalam berpolitik.
The
Powers
Sebagai contoh, peristiwa pereknomian
Amerika pada saat pemerintahan Clinton menginginkan pengurangan defisit neraca.
Menurut teori ekonomi, apabila suatu neraca perdagangan yang awalnya defisit
kemudian ditekan menjadi surplus, maka dampaknya akan lebih buruk. Analisisnya,
apabila defisit dikurangi, maka konsumsi berkurang sedangkan pajak akan tinggi.
Konsumsi yang berkurang dan pajak yang tinggi akan mengakibatkan kelesuan dalam
perekonomian sehingga dampaknya justru pemenuhan kebutuhan akan sangat
terbatas. Hal ini sudah buruk, ditambah lagi dengan pajak yang sangat
memberatkan. Tentu ini tidak masuk akal.
Akan tetapi bagaiamana bisa
pemerintahan Clinton keluar dari trade off ini. Jawabannya adalah dengan
memberikan asymmetric information kepada masyarakat. Hal ini tentu akan
membangkitkan kepercayaan masyarakat bahwa ekspektasi return dan profit
yang akan didapatkan kemudian besar. Akhirnya mereka masih berbondong-bondong
melakukan investasi sehingga menggairahkan perekonomian lagi. Dengan begitu 16
juta lapangan pekerjaan tercipta dalam 8 tahun.
Memang sebuah kepercayaan membuat
logika kita menjadi mati. Seperti cinta pertama, ketika semua orang bilang
bahwa pasangan kita jelek, kita tak peduli dengan apapun yang mereka katakan.
Tetapi faktanya kepercayaan meemiliki batasan. Kepercayaan memang diawali
dengan bukti yang memuaskan, tetapi ketika hasilnya mengecewakan kita akan
menyesal.
Menurut survey, tingkat penyesalan
seseorang berbanding lurus atas dalamnya rasa kepercayaan yang diabaikan.
Tingkat kepercayaan yang tinggi disebut cinta. Tentu apabila kita sudah
diabaikan oleh yang kita cintai kita pasti akan merasa menyesal bahkan marah.
Sesuai dengan kodrat manusia, ada tiga hal yang menjadi ujian cinta manusia,
yaitu wanita, harta, dan kedudukan. Mereka tidak ada yang sempurna, mereka
pasti pernah mengecewakan kita bahkan kita sudah melakukan yang terbaik
sekalipun. Tetapi kepercayaan yang paling hakiki adalah percaya kepada الله.
Yang
maha sempurna.
Kepercayaan yang salah akan berujung
kepada penyesalan yang mendalam. Kepercayaan kepada hal tak pasti akan
menimbulkan keraguan. Begitupun ketika kita egois untuk selalu mengutamakan
kepentingan kita sendiri, kelak semua orang akan tahu kebusukan kita sehingga kelak
mereka akan meninggalkan kita.
The
Highest Level of Faith
Setiap hari kita selalu dihadapkan
kepada masalah, baik itu bersifat rutin, maupun masalah yang bersifat mendadak.
Masalah rutin kita adalah bagaimana kita memenuhi kebutuhan pokok kita.
Kemudian kita menggunakan uang sebagai alat untuk bertransaksi untuk
mendapatkan yang kita butuhkan. Uang saat ini dipercaya sebagai uang
kepercayaan. Sehingga mereka sangat menyanjung harta, bahkan hingga terlihat
sangat kikir. Yang terparah ketika mati hartanya dibawa ke liang lahat. نَعُذُ ب للهِ مِنْ ذ
لك
Namun apakah kepercayaan yang seperti itu
benar?
Dalam memutuskan sesuatu kita
membutuhkan teori secara logis. Selain itu, kita juga bisa memutuskan sesuatu
berdasarkan intuisi. Kemudian yang terakhir adalah menyerahkan semuanya kepada الله.
Ada kalanya sesuatu itu bersifat
pasti, selalu konstan. Setiap masalah memang harus diselesaikan, tetapi apakah
caranya efisien dan efektif? Sebuah aspek yang paling rumit adalah aspek moral.
Sulit sekali mengetahui motif seseorang dalam melakukan sesuatu. Begitupun
dengan teori. Sebuah teori yang tidak menyentuh kepada moral yang hakiki akan
salah dalam menjawab permasalahan.
Experience is the best teacher.
Seorang senior memang lebih bijak dalam mengambil keputusan karena memiliki
pengalaman yang lebih banyak daripada bawahannya. Tetapi belum tentu pengalaman
itu berlaku hingga saat ini. Perubahan dunia yang cepat tidak bisa selalu
mengikuti pengalaman yang sudah kadaluarsa. Tetapi orang yang bisa melihat
pengalaman dengan pemikiran yang luas dan mendalam itulah yang bisa merancang
masa depan. Sehingga orang yang seperti ini memerlukan ilmu pengetahuan untuk
menganalisisnya. Oleh karena itu, orang yang bisa menggabungkan ilmu
pengetahuan dengan pengalaman adalah perencana masa depan yang baik. Tetapi
sekali lagi ini masih belum bisa mengatasi variabel yang sulit, yaitu moral.
My Life My Rules. Merupakan
slogan orang-orang liberal yang mengumbar nafsunya. Tetapi sebagai orang yang
mengakui adanya Tuhan maka kita harus mengubah slogan itu menjadi my life my
action with الله rules. Banyak masyarakat
religious mengakui percaya kepada Tuhan, tetapi no action. Bahkan dalam
beraktifitas mereka tidak mendasari perilakunya dengan tauhid sehingga ada dua
kesalahan, mereka kurang percaya diri atau malah mengumbar nafsunya. Oleh
karena itu, kepercayaan selalu berkaitan dengan keikhlasan. Ikhlas terhadap
hasil atas kebiakan yang telah kita lakukan. Ingat الله
maha tahu atas segala sesuatu tentang kita, masa depan kita. Sehingga usaha
kita pasti tidak akan sia-sia.
Padahal
setiap umat beragama memiliki pedoman hidup masing-masing yang disebut dengan
kitab suci. Kitab suci ini banyak membahas tentang sosial daripada yang eksak.
Inilah jawaban yang paling rumit yaitu tentang moral dan aspek yang tak
terlihat lain. Sehingga orang yang mampu melihat masa depan bahkan kehidupan
setelah mati sekalipun adalah orang yang berpedoman kepada yang dia percayai,
yang tidak mengabaikan moral, kemudian menggabungkan dengan ilmu pengetahuan
berdasarkan hal yang empiris.
Wallahua’lam
Tags:
Islamic
0 komentar