Peluang, Tantangan MEA 2015

Sebelumnya apa sih MEA itu?

MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. Ini merupakan suatu kesepakatan sebagai bentuk penguatan di berbagai sektor, terutama demi pertahanan guncangan global. Implementasi dari kebijakan ini mirip seperti FTA yakni Free Trade Area, tetapi masih dalam ASEAN. Last time, kebijakan ini rencananya masih jauh-jauh hari, namun karena semakin dibutuhkannya kerja sama bilateral dalam penguatan negara-negara ASEAN dari serangan produk luar negeri maka diajukanlah MEA hingga tahun 2015. Hal ini juga didukung oleh AFTA  yang dilaksanakan pada tahun 2020. 

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah pasar terbesar karena jumlah konsumsi yang besar. Tetapi dengan melihat data tingkat persaingan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih terlihat di kelas bawah. Artinya kita bisa saja diserang oleh produk-produk luar. Tidak hanya produk luar, tetapi juga oleh serbuan Tenaga Kerja (Skilled Labour) yang bisa menggeser mata pencaharian kita. Kita sebagai warga negara terutama yang masih bersekolah hingga pejabat tingkat birokrat, tentu sebagai penentu apakah kita akan menjadi winner atau loser.

Kenapa harus ada MEA?
MEA merupakan terobosan baru yang disetujui oleh kepala tiap negara di ASEAN. Hal ini tentu saja dipilih karena sebagai pembangkit ekonomi yang pernah ambruk pada tahun 1997 dan pernah juga krisis pada tahun 2009. Tentu kita tak ingin sekadar bangkit saja, tetapi juga ingin mempercepat pertumbuhan perekonomian. Oleh karena itu, krisis pada tahun 2009 hendaknya bukan hanya dipendam dalam hati, tetapi juga dijadikan motivasi untuk segera bangkit untuk siap bertarung di ajang AFTA 2020 nanti.

Kita tahu pasar terbesar ada di Asia. Selain sebagai pasar, Asia juga telah bangkit untuk mengekspansi negara-negara besar. Seperti contohnya adalah produk-produk buatan China dan India yang telah mengekspansi negara-negara besar di dunia. Kita juga tidak ingin menerapkan konsep dari Buy American Product sebagai pengakuan tingkat kompetisi rendah. Oleh karena itu, dalam percepatan pembaharuan ekonomi sangat dibutuhkan sekali kebijakan MEA ini, agar kita tak hanya sebagai loser dalam persaingan global.

Salah satu yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah Free Trade, because Free Trade is the best to get equilibrium and efficiency. Secara teori, sebuah liberalisasi ekonomi bisa menjadi pemicu percepatan pertumbuhan ekonomi karena sebuah kebebasan akan menuntut ke persaingan yang tinggi pula. Persaingan atau kompetisi yang tinggi akan menimbulkan efisiensi yang tinggi sehingga harga akan lebih terjangkau oleh masyarakat. Sesuai hukum permintaan, rendahnya harga akan menimbulkan banyaknya konsumsi. Karena harga produk bisa rendah dengan efisiensi yang tinggi maka penjual akan mendapatkan profit yang banyak pula sehingga dapat meningkatkan income masyarakat. Maka dari sinilah terciptalah kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan NAFTA (North American Free Trade Agreement) yang sudah ambruk merupakan sebuah peringatan untuk pengguna Free Trade. Memang awalnya sangat baik sekali teorinya, akan tetapi dengan moral yang buruk dan kecurangan-kecurangan yang di lakukan oleh AS (dalam buku Stiglitz) maka sudah pasti akan menemukan kehacuran. 
Maka Islam sebagai Rahmatan lil Alamin tentu memberikan solusi dengan Islamic Economics-nya.
Sebagai materi yang full dari FSI FE UI pada tanggal 14 Februari 2013

Download Materi PPT Here

Share:

3 komentar

  1. Ppt tdk bs dibuka mas?

    ReplyDelete
  2. Salah satu upaya kita menghadapi MEA adalah menyiapkan SDM yang berkualitas melalui dunia pendidikan. Perlu dicermati bersama - sama apakah pengelolaan standar nasional di sekolah sudah baik ? , apakah instruksi - instruksi sudah diterima dan didukung baik oleh pemangku kebijakan, apakah di SDM di sekolah sudah semangat untuk menghadapi MEA ? dst.......
    Upaya lainnya adalah semangat untuk memperbaiki kekurangan secara bersama - sama .....

    ReplyDelete
  3. wahh menarik mas, kita memang harus memperisapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan benar-benar nih, terlebih hanya tinggal 7 hari lagi MEA dimulai, apa yang sudah kita siapkan dalam menghadapinya?

    Terimakasih mas atas uraiannya, oya kunjungi juga blog kecil saya ya di nickname diatas

    ReplyDelete