• Home
  • Economics
  • Social
    • Facebook
    • Instagram
  • Gallery
  • Pearl of Life
  • Wisdom
  • Contact Us

Goresan Tinta Zadid


Beberapa hari yang lalu sebuah ledakan bom telah menghantam kota Manchaster dalam konser Ariana Grande. Bom tersebut mengakibatkan setidaknya 22 orang tewas dan 50 orang lainnya terluka. Tentu berita ini menjadi sebuah noda hitam bagi sejarah Inggris. Peristiwa bom itu berbeda skalanya dengan bom yang meledak di kampung melayu yang telah mengakibatkan 3 orang tewas dan 11 orang luka-luka. Hanya karena ulah individu yang tak bertanggung jawab, menyebabkan kerusakan yang besar.

Tentu musibah bom di atas memiliki dampak ekonomi yang merugikan. Namun satu hal yang membahayakan dari musibah tersebut adalah anggapan asing yang bisa saja mempengaruhi perekonomian negara yang bersangkutan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kriminalitas memang menjadi sebuah pertimbangan seorang investor dalam menginvestasikan dananya. Namun menurut World Economic Forum, indeks kemudahan bisnis masih menjadi salah satu tolok ukur utama, disamping kriminalitas, yang mempengaruhi minat investor. Salah satu tolok ukur tersebut adalah tingkat kriminalitas yang terselubung, seperti korupsi, birokrasi yang efisien, infrastruktur, dan lain-lain.

Ernest dan Young menyimpulkan bahwa angka tingkat korupsi dan penyuapan di dunia meningkat dari 38% di tahun 2014 menjadi 39% di tahun 2016. Peningkatan tingkat kecurangan ini justru sangat dipengaruhi oleh peningkatan kecurangan yang ada di negara-negara maju dari 17% menjadi 21%. Sedangkan tingkat kecurangan di negara berkembang sedikit menurun meski masih di angka yang tinggi, yaitu 53% di tahun 2014 dan 51% di tahun 2016. Hal ini disebabkan karena korupsi dan suap-menyuap masih menjadi budaya yang kental di negara maju dan berkembang. Di samping itu, para staff senior selalu menghalalkan cara apapun demi mencapai target perusahaan. Tingkat kecurangan ini justru kecil di generasi milenial. Mereka akan kaget ketika melihat sistem yang korup dalam perusahaan dan kemudian pergi meninggalkannya.

Bukan hanya Indonesia yang memiliki inisiatif yang besar dalam menangani korupsi, tetapi juga Tiongkok dan India juga telah menginisiasi gerakan yang sama. Meski demikian para generasi muda masih mengakui bahwa korupsi dan suap-menyuap masih menjadi kebudayaan di negara dan perusahaan mereka. Korupsi hanya bisa diberantas dengan kesadaran yang dimulai sejak dari individu. Kecilnya individu bukan berarti tidak memiliki pengaruh apa-apa. Bahkan seringkali orang tersandung oleh batu kecil, bukan batu yang besar.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan tantangan kejujuran atas produktifitas. Guru besar Universitas Harvard, Filipe Campante dan David Yanagizawa Drott memberikan kesimpulan yang menarik dalam kajian perilaku umat muslim saat ramadhan. Kesimpulan tersebut adalah saat bulan ramadhan perekonomian bisa saja turun, namun justru tingkat kebahagiaan masyarakat meningkat. Setelah diteliti lebih mendalam mereka menemukan kesimpulan bahwa masyarakat muslim menyedekahkan uang yang disimpan selama puasa. Maka menurut Imam Al Ghazali golongan orang yang bersedekah saat bulan puasa ini yang diikuti dengan menahan seluruh anggota badan dari melakukan maksiat akan melatih masyarakat dalam berperilaku lebih baik dan terhindar dari kejahatan-kejahatan laten di atas

*Tulisan di atas telah terpublikasi di josstoday.com
Wrote by الخىر الزادد التقوا (Khoirul Zadid Taqwa)
       

Gambar: pasar modal amsterdam

 Ya, perusahaan yang saya maksud di atas adalah bernama Verenigde Oostindische Compagnie alias VOC. Saat kita masih di bangku sekolah selama paling tidak sembilan tahun, kita terus membahas bahwa VOC adalah penjahat yang merampas segala kebahagiaan nenek moyang kita, mulai dari harta hingga nyawanya. Namun penting bagi kita untuk mengetahui kontribusi model bisnis yang diciptakan oleh VOC hingga kemudian menjadi panutan model bisnis korporasi multinasional.

         Model operasi manajemen bisnis multinasional (Continues Improvement), yang dikendalikan oleh kompeni VOC ini akan menjadi dasar pembelajaran bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang lahir berikutnya. Pasar modal amsterdam abad ke-17 juga merupakan cikal bakal berdirinya pasar modal London dan New York (Wall Street), yang kemudian akan menjadi tulang punggung kapitalisme global saat ini.

            VOC adalah perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnya ke publik di pasar modal Amsterdam. VOC adalah perusahaan terbesar dalam catatan sejarah pasar modal di bandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional modern di abad ke-21.

           Grafik 1. perbandingan kapitalisasi pasar perusahaan terbesar dalam sejarah (2012)
Sumber: Bloomberg. Data disesuaikan tingkat inflasi tahun 2012

        Meski demikian VOC bukanlah satu-satunya perusahaan dagang internasional saat itu. Inggris memiliki East India Company atau EIC yang diberikan hak monopoli perdagangan di belahan bumi timur oleh Ratu Elizabeth I. Kedua perusahaan ini sempat mengalami kontak senjata di kepulauan Banda yang menewaskan 10 pegawai EIC dengan alasan wanprestasi di pihak EIC. Hal ini menyebabkan VOC bebas memonopoli rempah yang sangat dibutuhkan masyarakat eropa.

            Pasar modal pertama, Amsterdam Stock Exchange didirikan juga tahun 1602. Institusi ini memungkinkan penjualan saham VOC dijual untuk menambah pendanaan segar bagi perusahaan, juga jual beli kepemilikan saham. Pasar modal ini terus dikokohkan dengan pendirian Bank Amsterdam, Amsterdamsche Wisselbank pada tahun 1609. Dengan berdirinya Bank Amsterdam ini lahirlah berbagai portofolio keuangan seperti pendanaan untuk kapal kargo, provisi, asuransi pelayaran, penerbitan surat hutang, dan pengembangan nota perdagangan.

            Rendahnya tingkat bunga modal sangat membantu VOC dalam membiayai perdagangan melalui skelam hutang. Perusahaan ini membagikan deviden dengan nilai besar. Sistem permodalan swasta belanda ini kemudian mulai melahirkan kompetitor dari Inggris dengan sistem yang lebih baik pada abad ke-16.

            Tabel 1. Nilai bunga pinjaman di Belanda 1596-1620

            Walaupun mekanisme penawaran saham sudah mulai dijalankan sebelum VOC resmi didirikan, namun VOC-lah yang memperkenalkan mekanisme pembagian resiko kepada pemegang saham dimana memungkinkan perusahaan untuk mendanai operasi perusahaan dengan modal raksasa. Mekanisme pembagian resiko ini dibutuhkan untuk membatasi disitanya kepemilikan pribadi investor jika ternyata perusahaan pailit.

            Mekanisme semacam itu tidak terjadi di Spanyol, perancis, dan raja-raja lain saat meminjamkan modal dan tingkat bunganya relatif selalu tinggi. Rendahnya bunga pinjaman ini telah mencatat rekor level bunga terendah sepanjang sejarah.



           Gambar 1. Skema permodalan Spanyol, Inggris, portugis, dan Belanda tahun 1600-an

          Model di atas mendorong orang-orang belanda untuk tidak hanya menanamkan modalnya di perusahaan modal patungan semacam VOC mereka juga membeli surat hutang negara lain yang dari situ ternyata mendorong pendanaan Revolusi Amerika tahun 1700-an.


           Grafik 2. pergerakan investasi dan pendapatan investasi kumulatif (1595-1608)
sumber: Gelderblom, Oscar Jonker, Jost. 2004

         Aspek lain yang menarik dari VOC adalah sistem pembagian deviden. Beberapa bagian deviden dibayarkan dalam bentuk barang, bukan uang, dan memiliki banyak variasi. VOC membayarkan deviden sejumlah 71% dalam bentuk produk selama 7 tahun, lalu 5 tahun berikutnya dalam bentuk uang 19%, 3 tahun berikutnya dalam bentuk cengkeh senilai 41%, 44% dalam bentuk rempah di tahun 1638. Tahun 1644-1672, rata-rata 21,25% deviden dibagikan dalam bentuk uang. Sejak tahun 1676-1682, 4% surat hutang bisa menghasilkan margin sebesar 19,5% setiap tahunnya, sedangkan sejak 1683-1689 pembagian deviden dalam bentuk uang sebesar 10%. Nilai rata-rata deviden kisaran 18% dari modal awal, semala 200 tahun tahun rentang operasi VOC. Namun setelah tahun 1762 tidak ada lagi pembagian deviden.



            Grafik 3. Transfer pendapatan saham bulanan VOC (1603-1612)
Sumber:

        VOC juga mengubah pasar modal Amsterdam, menghasilkan inovasi-inovasi baru, semacam kontrak berjangka, opsi saham, shortselling, bahkan manipulasi perdagangan saham. Aksi goreng saham pertama kali dilakukan oleh Isaac le Maire, seorang pemegang saham VOC. Akibat dari aksi ini mengakibatkan kerugian di banyak investor lain, sedangkan dia meraup keuntungan yang besar. Hal ini kemudian mendorong pemerintah Belanda melarang shortselling dan manipulasi perdagangan lainnya pada tahun 1621, 1623, 1624, 1630, dan 1632. Meski demikian fakta di lapangan masih banyak pelaku pasar saham yang melakukan pelanggaran berulangkali.

Grafik 4. pergerakan saham kompeni VOC 1602-1798 (Ref: Global Financial Data)
Wrote by الخىر الزادد التقوا (Khoirul Zadid Taqwa)

Peristiwa aksi bela Islam menurut saya adalah aksi heroik terhebat yang pernah saya rasakan. Bagaimana tidak, sekitar belasan aksi yang pernah saya ikuti hanya aksi ini yang tidak merusak fasilitas umum, saling berbagi, dan berjalan sangat khusyu’

Tulisan saya kali ini tidak ingin menambah kebisingan media yang sudah ada, namun mencoba menemukan secercah hikmah untuk perbaikan diri yang masih belia ini  karena sungguh besar sekali energi yang dihabiskan untuk aksi ini. Maka setidaknya umat muslim Indonesia harus belajar dari pengalaman yang ada. Karena jika kita gagal memahami fenomena ini, sungguh kerugian yang sangat besar sekali bagi kita.

Dibutuhkan kemampuan yang cukup bagi seseorang untuk berubah menjadi lebih baik. Jika makanan gorengan harus merasakan panasnya wajan agar menjadi matang, pop corn harus meledakkan dirinya untuk menjadi siap santap, maka dari itu dibutuhkan energi yang besar dan kesiapan mental untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Mental ini saya sebut dengan learning mental.

Perubahan dimulai saat kita memiliki indra self awareness yang besar terhadap lingkungan. Mental seorang agen perubahan selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Stagnasi lingkungan bukanlah bahasa seorang agen perubahan. Apalagi jika ada masalah, dia akan mengambil start terlebih dahulu untuk membereskan masalah yang ada.

“Awareness allows us get outside of our mind and observe it in Action” -Dan Brule-

Setelah pondasi self awareness kokoh, maka penting bagi kita untuk bersikap open mind. Membuka pikiran terhadap kritik yang ada bagi diri kita. Sikap ini lebih terkenal sebagai self acceptance dalam menerima diri ini apa adanya. Looking instead terhadap apa yang terjadi pada diri ini. Apakah ada yang salah, atau buruk dalam diri ini. Terkadang menemukan kesalahan diri ini mudah, tetapi mengakuinya sulit. Inilah sumber masalah dari perbaikan diri. Saat dosa terasa nikmat, saat kesalahan menjadi kebiasaan, inilah kesesatan yang sebenarnya. Pengakuan kesalahan bukanlah simbol kelemahan, tetapi sikap kedewasaan sikap.

“Admiting your mistakes is not a sign of weakness but a sign of maturity”

Setelah fundamental learning mental di atas telah dikuasai, maka langkah terakhir adalah self improvement. Dibutuhkan agenda yang terencana dengan baik dalam menerapkan perubahan. Kesalahan dalam perencanaan sama dengan merencanakan kesalahan. Kesempurnaan dalam aksi adalah penting, namun aksi yang baik adalah aksi yang mampu terlaksana.

Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Itulah kata-kata yang sulit dari Rasulullah untuk kita. Jika hari ini sama dengan hari kemarin adalah kerugian, maka kita perlu belajar tentang istiqomah. Cara yang paling mudah dalam menjaga sikap istiqomah adalah melalui pergaulan yang baik. Pergaulan yang baik dapat dibentuk melalui sahabat-sahabat yang soleh, saling menasihati, dan dermawan.
“The first step toward change is awareness. The second step is acceptance” –Nathaniel Branden
Wrote by الخىر الزادد التقوا (Khoirul Zadid Taqwa)
Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

Khoirul Zadid Taqwa LINE: zadidtaqwa zadidtaqwa@gmail.com

LATEST POSTS

  • Hubungan Marginal Cost (MC) dan Kurva Penawaran
    Hubungan Marginal Cost (MC) dan Kurva Penawaran             Pada jangka pendek, perusahaan akan memaksimalkan labanya dengan memili...
  • Kebijakan Ekonomi Pemerintah Pascadepresiasi Rupiah 10 %
    Terdepresiasinya rupiah hingga 10% telah terjadi pada Hari Kamis 22 Agustus 2013. Hal ini mengakibatkan harga dasar untuk 1 US Dollar s...
  • Upah Buruh dalam Perspektif Islam
    Intinya curhatanku pas ngerjain study case ... ini Videonya Upah Buruh, Sebuah Telaah dalam Perspektif Syariah Bismillahirrahmani...
  • Peluang, Tantangan MEA 2015
    Sebelumnya apa sih MEA itu? MEA adalah kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. Ini merupakan suatu kesepakatan sebagai bentuk pengua...
  • KEUNGGULAN PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SOLUSI YANG MENGUNTUNGKAN UNTUK PERMASALAHAN EKONOMI
    KEUNGGULAN PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SOLUSI YANG MENGUNTUNGKAN UNTUK PERMASALAHAN EKONOMI INDONESIA Bismillahirrahmanirrahim Kem...
  • Prospek, Pasar, dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Ekonomi Islam
    Prospek, Pasar, dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Ekonomi Islam   Untuk Anda yang baru memasuki dunia ekonomi Islam mungk...
  • Usaha dengan Profit Oriented
    Analisis Usaha dengan Profit Orinted dengan Perspektif Manajemen dan Islam Sebenarnya tulisan ini adalah tanggapan saya dari kata...
  • Lahirnya Perusahaan Multinasional dan Pasar Modal Pertama di Dunia
            Gambar:  pasar modal amsterdam  Ya, perusahaan yang saya maksud di atas adalah bernama Verenigde Oostindische Compagnie ...
  • Belajarku : Cara Belajar Versi Gue
    Maaf aku ngga jelasin gambar disamping karena itulah teorinya, tetapi tulisan ini cenderung bercerita seputar pengalamanku. Well, aku y...
  • First Day in Sharia Economic Days By FSI FE UI
     First day KIEI SECOND FE UI Pertama, di acara KIEI Second FSI FE UI dibuka oleh bapak dekan, yaitu pak Jossy P. Moeis. Beliau banya...

Categories

  • Economics
  • Islamic
  • Islamic Economics
  • Others

Advertisement

Research | Travelling |Video Editting | Video Maker
Powered by Blogger.

Labels

  • Economics ( 23 )
  • Islamic ( 2 )
  • Islamic Economics ( 9 )
  • Others ( 23 )

Ads

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 Goresan Tinta Zadid. Designed by OddThemes & Blogger Templates