Logika Memahami Ekonomi Islam (part 4)
#Polemik Mudarabah
Mudharabah atau mudah roboh?
Bercanda peace...
Buat elo yang pakek bercanda ini
silakan, tapi ini adalah produk yang paling murah sekaligus memiliki resiko
yang paling besar, mengapa? Karena produk ini membutuhkan kepercayaan tingkat
tinggi. Bila dilihat dari sisi pengusaha, maka bisa saja laporan laba rugi
dicurangi dengan memanipulasi laba serendah mungkin sehingga pembagian nisbah
menjadi sangat kecil. Akhirnya perbankan syariah yang dirugikan. Bila dilihat
dari sisi perbankan, ketika perusahaan kreditur kolaps, siapkah pihak bank
menanggung kerugian 100%? (kerugian faktor eksternal). Bila dilihat dari sisi
nasabah, apakah nasabah siap melihat buku tabungan yang ber-akad mudharabah
tiba-tiba memiliki saldo zero? Itu semua masalah moral. Ada yang bilang konsep
ini mustahil diterapkan, namun sejarah menjawab bahwa pada abad ke 7 pemerintahan
Islam mampu mengaplikasikan sistem ini.
Solusi gue, bagi elo yang pengen kerja di lembaga keuangan atau
ekonomi atau pembuatan kebijakan jangan pernah bekerja cuman disektor itu. Jadikan diri elo adalah
agen pemberi pinjaman sekaligus peminta pinjaman (akad mudharabah). Nah kalau
elo ingin pinjam, otomatis elo harus jadi pengusaha dulu baru bisa pinjem ke
lembaga keuangan tempat elo bekerja. Masa sama diri sendiri kagak percaya?
Kalau sudah begitu, gue doakan karier elo lebih lancar jadi inspirasi ekonomi
syariah umat muslim
Tags:
Economics
Islamic Economics
0 komentar