The Story Of The Great Child

*wajib bc bg cwek2 muslim.

"bc pelan2 n renungilah. *** Ini ceritaku tentang
adikku Nur Annisa, gadis yang
baru beranjak dewasa namun
agak bengal dan tomboy.

Pada saat umur adikku
menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah
lakunya agak
mengkhawatirkan ibuku,
banyak teman cowoknya yang
datang kerumah dan itu tidak
mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji. Untuk
mengantisipasi hal itu ibuku
menyuruh adikku memakai
jilbab, namun selalu ditolaknya
hingga timbul pertengkaran-
pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali
adikku berkata dengan suara
yang agak keras “Mama coba
lihat deh, tetangga sebelah
anaknya pakai jilbab namun
kelakuannya nggak beda ama kita, malah teman-teman Ani
yang disekolah pake jilbab
dibawa om-om, sering jalan-
jalan, masih mending Ani,
walaupun begini gini Ani nggak
pernah mo kaya gituan” bila sudah seperti itu ibuku hanya
mengelus dada, kadangkala di
akhir malam kulihat ibuku
menangis, lirih terdengar doanya
“Ya Allah, kenalkan
Ani dengan hukum Engkau”. Pada satu hari didekat
rumahku, ada tetangga baru
yang baru pindah. Satu
keluarga dimana mempunyai enam
anak yang masih kecil-
kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri, (entah nama aslinya
siapa) aku kenal dengannya
waktu di masjid.
Setelah beberapa lama mereka
pindah timbul desas-
desus mengenai istri dari Abu khoiri yang tidak pernah
keluar rumah, hingga dijuluki
si buta, bisu dan tuli. Hal ini
terdengar pula oleh Adikku, dan
dia bertanya sama aku
“kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu
dan tuli?”. Terus aku jawab
sambil lalu” kalau kamu mau
tau, datangi aja langsung
rumahnya”. Eehhh… tuh anak
benar-benar datang kerumahnya. Sekembalinya
dari rumah tetanggaku,
kulihat perubahan yang
drastis pada wajahnya, wajahnya
yang biasa cerah
nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi.. Entah
apa yang terjadi…?
Namun tidak kusangka selang
dua hari kemudian dia meminta
pada ibuku untuk di
buatkan jilbab, yang panjang lagi.. Rok panjang, baju lengan
panjang… Aku sendiri jadi
bingung… Aku tambah bingung
campur syukur kepada Allah SWT
karena kulihat
perubahan yang ajaib… Yah kubilang ajaib karena dia
berubah total… Tidak banyak
lagi anak cowok yang datang
kerumah atau teman-teman
wanitanya untuk sekedar
bicara yang nggak karuan… Kulihat dia banyak merenung,
banyak baca-baca majalah
islam yang biasanya dia suka
beli majalah anak muda kayak
gadis atau femina ganti jadi
majalah-majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi
aku… Tak ketinggalan
tahajudnya, baca Qur’annya,
sholat sunahnya… Dan yang lebih
menakjubkan lagi… Bila
teman ku datang dia menundukkan pandangan…
Segala puji bagi Engkau ya
Allah SWT jerit hatiku…
Tidak berapa lama aku dapat
panggilan kerja di kalimantan,
kerja di satu perusahaan minyak KALTEX. Dua bulan aku
bekerja disana aku dapat
kabar bahwa adikku sakit
keras hingga ibuku memanggilku
untuk pulang ke
rumah (rumahku di madiun). Di pesawat tak henti-hentinya
aku berdoa kepada Allah SWT
agar Adikku diberi
kesembuhan, namun aku hanya
berusaha… Ketika aku
tiba di rumah… Di depan pintu sudah banyak orang.. Tak
dapat kutahan aku lari masuk
kedalam rumah… Kulihat ibuku
menangis.. Aku langsung
menghampiri dan memeluk
ibuku… Sambil tersendat- sendat ibuku bilang sama aku
“Dhi, adikkmu bisa ucapkan
kalimat Syahadah diakhir
hidupnya…”, tak dapat kutahan
air mata ini…
Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng
aku masuk kamar adikku dan
kulihat diary diatas mejanya…
Diary yang selalu dia tulis, diary
tempat dia
menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat
sewaktu almarhumah adikku
masih hidup, kemudian kubuka
selembar demi selembar… Hingga
tertuju pada satu
halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang
selalu timbul dihatiku…
Perubahan yang terjadi
ketika adikku baru pulang dari
rumah Abu Khoiri… Disitu
kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari
tetanggaku…
Isinya seperti ini :
-Tanya jawab (kulihat dilembaran
itu banyak bekas
airmata)- Annisa: aku berguman (wajah wanita ini cerah dan
bersinar
layaknya bidadari)… ibu…
wajah ibu sangat muda dan
cantik. Istri tetanggaku:
Alhamdulillah …sesungguhnya kecantikan itu datang dari
lubuk hati. Annisa: tapi ibu kan
udah punya anak enam …tapi
masih
kelihatan cantik. Istri tetanggaku:
Subhanallah… sesungguhnya keindahan itu milik Allah SWT
dan bila Allah SWT
berkehendak… siapakah yang
bisa menolaknya.. Annisa: Ibu…
selama ini aku selalu disuruh
memakai jilbab oleh ibuku… namun aku selalu
menolak karena aku pikir
nggak masalah aku nggak
pakai jilbab asal aku tidak
macam-macam dan kulihat banyak
wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi
kami yang tidak memakai
jilbab… hingga aku nggak
pernah mau untuk pakai
jilbab… menurut ibu bagaimana?!?
Istri tetanggaku: duhai Annisa, sesungguhnya Allah
SWT menjadikan seluruh tubuh
wanita ini perhiasan dari
ujung rambut hingga ujung
kaki,segala sesuatu dari
tubuh kita yang terlihat oleh bukan muhrim kita semuanya
akan dipertanggung jawabkan
dihadapan Allah SWT nanti,
jilbab adalah hijab untuk
wanita… Annisa: tapi yang kulihat
banyak wanita jilbab yang kelakuannya nggak enak… Istri
Tetanggaku: Jilbab hanyalah kain,
namun hakekat
atau arti dari jilbab itu sendiri
yang harus kita pahami. Annisa:
apa itu hakekat jilbab ? Istri Tetanggaku: Hakekat jilbab
adalah hijab lahir batin,
hijab mata kamu dari
memandang lelaki yang bukan
muhrim kamu, hijab lidah kamu
dari berghibah dan kesia- siaan… usahakan selalu berdzikir
kepada Allah SWT,
hijab telinga kamu dari
mendengar perkara yang
mengundang mudharat baik
untuk dirimu maupun masyarakat, hijab hidungmu dari
mencium-cium segala
yang berbau busuk, hijab
tangan-tangan kamu dari
berbuat yang tidak
senonoh,hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat, hijab
pikiran kamu dari
berpikir yang mengundang
syetan untuk memperdayai
nafsu kamu, hijab hati kamu
dari sesuatu selain Allah SWT, bila kamu sudah bisa maka jilbab
yang kamu pakai akan
menyinari hati kamu… itulah
hakekat jilbab. Annisa: ibu… aku
jadi jelas sekarang dari arti
jilbab… mudah-mudahan aku bisa pakai jilbab… namun
bagaimana aku bisa
melaksanakan semuanya??? Istri
tetanggaku: Duhai Nisa, bila kamu
memakai jilbab itu lah karunia dan
rahmat yang datang dari Allah SWT
yang Maha Pemberi Rahmat,
bila kamu mensyukuri rahmat
itu kamu akan diberi kekuatan
untuk melaksanakan amalan-
amalan jilbab hingga mencapai
kesempurnaan yang diinginkan
Allah SWT… Duhai nisa,,,
ingatlah akan satu hari dimana
seluruh manusia akan
dibangkitkan.. ketika ditiup terompet yang kedua kali…
pada saat roh-roh manusia
seperti anai-anai yang
bertebaran dan dikumpulkan
dalam satu padang yang tiada
batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada
rumput maupun tumbuhan,
ketika tujuh matahari
didekatkan di atas kepala kita
namun keadaan gelap gulita,
ketika seluruh nabi ketakutan, ketika ibu tidak
memperdulikan anaknya, anak
tidak memperdulikan ibunya,
sanak saudara tidak kenal satu
sama lain lagi, kadang satu sama
lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih
berharga dari segala sesuatu
yang ada dialam ini, ketika
manusia berbaris dengan barisan
yang panjang dan masing-masing
hanya memperdulikan nasib
dirinya,dan pada saat itu ada
yang berkeringat karena rasa
takut yang luar biasa hingga
menenggelamkan dirinya, dan
rupa-rupa bentuk manusia bermacam-macam tergantung
dari amalannya, ada yang
melihat ketika hidupnya
namun buta ketika
dibangkitkan,bada yang
berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti
syetan, semuanya menangis…
menangis karena hari itu Allah
SWT murka… belum pernah Allah
SWT murka sebelum dan sesudah
hari itu… hingga ribuan tahun manusia
didiamkan Allah SWT dipadang
mahsyar yang panas membara
hingga Timbangan Mizan digelar
itulah hari Hisab… Duhai Annisa,,,
bila kita tidak berusaha untuk beramal
dihari ini, entah dengan apa
nanti kita menjawab bila kita
di sidang oleh Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Besar, Yang
Maha Kuat, Yang Maha Agung. Allah SWT…
Sampai disini aku baca
diarynya karena kulihat
berhenti dan banyak tetesan
airmata yang jatuh dari pelupuk
matanya… Subhanallah … kubalik lembar
berikutnya dan kulihat
tulisan : kemudian kulihat
tulisan kecil di bawahnya buta,
tuli dan bisu… wanita yang tidak
pernah melihat lelaki selain muhrimnya, wanita
yang tidak pernah mau
mendengar perkara yang
dapat mengundang murka Allah
SWT, wanita tidak pernah
berbicara ghibah dan segala sesuatu yang
mengundang dosa dan sia sia.
Tak tahan airmata ini pun
jatuh… semoga Allah SWT
menerima Adikku disisinya… Amiin
Subhanallah … aku harap cerita ini bisa menjadi
ikhtibar bagi kita semua…
Dari:
Kakak yang mencintai"

Share:

0 komentar